Ini adalah bandara pada Pulau Numfor Biak yang ada sejak perang dunia ke-II
Bandara akhirnya baru di renofasi pada tahun 2009 dan sekarang di jadikan sebagai tempat transpottasi dari pulau numfor ke manowari dan ke biak, serta biayanya juga relatif bisah di jangkau oleh setiap para pengunjung dan masyarkat di pulau Numfor tersebut.
Bagi anda yang ingin berjalan-jalan ke pulau Numfor bisah menggunakan pesawat, jadwal penerbangannya setiap hari Selasa dan hari Kamis. Tiketnya juga sangat terbatas, jadi bagi yang mau memesan tiketnya 1 minggu sebelum keberangkatan sudah harus memesan tiketnya.
Pemandangan laut di Pulau Numfor yang terletak di kampumn Bawe
Pemandangan laut Kampung Bawe yang Sebelumnya, yang di sebut masyarakat Numfor adalah Rumberlab atau Rumah Terapung.
Ini adalah Mimbar yang dipakai pada saat Injil Masuk Pertama kali di kampung Bawe pada tahun 1911 oleh, yang di bawah oleh seorang Injili asal maluku (Ambon) yang bernama
Bpk. Hendrik Haulussy.